WELCOME TO MY WORLD!!!

Selasa, 03 Mei 2011

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI "MENGENAL SOSOK IKA KURNIA UTAMI"

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
“Mengenal lebih Dekat Ika Kurnia Utami”







Disusun Oleh:
HERDINA ROSIDI (108051000076)
KPI 6C

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011


PENDAHULUAN
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu (Littlejohn, 1999). Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
Makalah ini adalah salah satu memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Komunikasi Antarpribadi yang membahas tentang mendeskripsikan seseorang yang kita pilih sebagai pasangan yang diteliti dengan sesuai pendekatan sosiologis, psikologis dan cultural.
Alasan saya memilih Ika Kurnia Utami (Tami) menjadi pasangan dalam tugas Komunikasi Antarpribadi karena saya merasa memiliki banyak kesamaan dengannya. Mulai dari sifat, hobi, kesukaan, hal yang tidak kami sukai, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, Ika Kurnia Utami yang biasa dipanggil tami adalah teman pertama saya di waktu PROPESA (Program Perkenalan Universitas dan Almamater). Perempuan berdarah Jogjakarta dan Sulawesi ini memiliki kepribadian yang unik. Dia tidak pernah marah kepada siapapun dan selalu berfikiran positif kepada semua orang. Semester demi semester saya menjalin persahabatan dengannya sejauh ini baik-baik saja. Ada beberapa moment yang membuat kami menjadi Miss Communication, tapi tidak terjadinya konflik. Dalam makalah ini saya menuntas semua mengenal seorang Ika Kurnia Utami menurut analisis saya dalam tiga pendekatan, yakni pendekatan kultural, sosiologis, dan psikologis. Semoga persahabatan saya dan Ika Kurnia Utami yang akrab dipanggil Tami Jenong berjalin sampai maut memisahkan kita.


A. PENDEKATAN KULTURAL
Ika Kurnia Utami yang biasa dipanggil Tami lahir di Bekasi pada tanggal 6 Agustus 1990. Tami adalah anak tunggal, tidak memiliki kakak dan tidak memiliki adik. Ibunda Tami berdarah Jogjakarta dan Ayahnya berdarah Sulawesi yang berasal dari keluarga Muslim. Sejak kecil Tami tinggal bersama ibu yang sangat dia cintai di daerah Bekasi Utara tepatnya di Jalan Intan I blok C/77. Melihat riwayat pendidikan seorang Ika Kurnia Utami ini, dari TK sampai SMA dia menjalani pendidikannya di daerah Bekasi. Mulai dari Taman Anak-anak (TK) di Bani Saleh Bekasi, Sekolah Dasar (SD) di Bani Saleh 3 Bekasi, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 5 Bekasi, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 89 Jaktim.
Beberapa pekan lalu saya berkunjung ke rumah Tami, Ibunda Tami sangat ramah kepada saya dan sangat menyayangi anak satu-satunya beliau, Tami. Ketika saya masuk ke kamar tidur Tami, dinding, lemari pakaian, meja belajar dan peralatan yang lain dipenuhi warna biru dan banyak sekali poster-poster penyanyi solo favoritnya yang terpampang di dinding kamar tidurnya, yaitu Afgan Syah Reza dan band Vierra. Bisa dikatakan Tami sangat menyukai warna yang menghiasi langit, yaitu biru serta dia sangat mengidolakan penyanyi solo Indonesia yang tidak asing lagi Afgan Syah Reza. Tami bukan hanya menyukai dari sosok Afgan, tapi dia juga menyukai lagu-lagu yang dirilis oleh bintang pujaannya.
Perempuan berdarah jogja dan Sulawesi ini susah untuk bangun pagi dan sering terlambat ketika berangkat sekolah. Kemudian dia ingin merubah gaya hidup sedikit disiplin dan tidak ingin terlambat ketika kuliah, untuk mencegah dari kebiasaan masa lalu yang sudah menjadi kebiasaan Tami, pada saat ini dia tinggal di kost-kostan yang tidak jauh dari kampus UIN tercinta yang persis di belakang SMK Triguna Ciputat. Saya dan Tami memiliki hobi yang sama, yaitu travelling, wisata kuliner, nonton film layar lebar, main games. Ketika saya dan Tami sedang bosan atau tidak ada jam kuliah, kami sering menghabiskan waktu kami untuk jalan-jalan, wisata kuliner, nonton film bareng dan main games. Film favorit Tami tidak jauh berbeda dengan film favorit saya, yaitu action, komedi, romance dan dia tidak menyukai film horor. Menurut Tami, film action adalah film yang membangkitkan semangat dan membawa tantangan, film komedi adalah bisa menghilangkan kepenatan yang Tami miliki, serta film romance adalah film yang membuat seseorang bisa bahagia oleh cinta. Bukan hanya nonton saja, kami juga sangat menyukai semua games (permainan). Mulai dari games yang sulit maupun yang mudah, seperti cooking academy, monopoli, quiz parampaa, feeding frenzy, game house, games facebook, dan masih banyak lagi. Makanan favorit Tami adalah bakso. Bakso merupakan makanan favorit Tami sejak SMP dan tidak pernah bosan walaupun setiap hari menghabiskan semangkok bakso. Dan minum favoritnya adalah susu, air putih, dan es krim. Hal yang disukai Tami adalah seseorang mempehatikan dan peduli terhadapnya. Hal yang tidak disukai Tami adalah menunggu seseorang terlalu lama sampai berjam-jam, dibohongin dan dijutekin atau melihat orang lain tidak ramah kepadanya. Dan pada saat ini Tami sedang menjalin asmara dengan Hairul Saleh yang biasa disapa iyung. Hairul Saleh atau Iyung adalah mahasiswa Uin Jakarta fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam semester 4. Iyung adalah salah satu sahabat saya di kampus.

B. PENDEKATAN SOSIOLOGIS
Ika Kurnia Utami yang biasa dipanggil Tami ini memiliki teman yang banyak, karena dia memang menyukai pertemanan dan tidak menyukai permusuhan. Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi banyak sekali yang mengenal dia. Mulai dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran (KPI), Jurnalistik, Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Manajemen Dakwah (MD), Kesejahteraan Sosial (KESSOS), Manajemen Haji dan Umroh (MHU) mayoritas mengenal sosok Ika Kurnia Utami. Mulai dari senior, satu angkatan maupun junior banyak yang mengenal sosok Tami. Karena dia mudah bergaul dan tidak pernah memilih-milih teman.
Sahabat-sahabat terdekat saat ini adalah saya sendiri yakni Herdina Rosidi yang biasa disapa Dina, Anisa Turrohmah yang biasa disapa Anis, Leni Cahyani yang biasa disapa Cilen, Aimmatunnisa yang biasa disapa Aim, dan Amelia Kurniawati yang biasa disapa Amel. Saya dan Tami dekat dari Semester satu, karena saya adalah teman pertama Tami ketika waktu orientasi mahasiswa baru (PROPESA). Kami (Tami, saya, Anis, Cilen, Aim, Amel) setiap hari menghabiskan waktu bersama, apalagi kami sekelas dari semester satu. Jadi pesahabatan kami muncul begitu saja. Itu baru Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), ada sahabat Tami di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yaitu Nuris Anisa yang biasa disapa Nuris, dan Siti Inayah yang biasa disapa Naya.
Walau Tami melanjutkan pendidikannya di Universitas Ialam Negeri Syafif Hidayatullah (UIN) yang beralokasi di Ciputat, dia tetap menjalin persahabatannya dengan sahabat SMA-nya, yakni Atika Andriani Putri yang disapa Tika yang lokasi kampusnya di Cempaka Putih yaitu YARSI Fakultas Kedokteran. Selain Tika sahabat SMP Tami yakni Eva Kirana Aulia melanjutkan pendidikannya di GUNADHARMA daerah Bekasi. Menurut Tami jarak, ruang, dan waktu tidak menjadi alasan dia untuk menjalankan tali silaturrahmi yang baik dengan sahabat-sahabatnya. Lewat situs jejaring sosial lah dia menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabatnya apabila dia sedang berhalangan untuk bertemu.
Banyak sekali alasan mengapa saya ingin sekali bersahabat dengan Ika Kurnia Utami ini, karena banyak sekali pelajaran-pelajaran yang saya dapat dari perempuan yang menyukai musik pop dan jazz ini. Selain itu banyak sekali persamaan antara saya dan Tami. Mulai dari sifat, hobi, kebiasaan, kesukaan, dan lain-lain. Tami adalah wanita yang sangat lucu, terkadang saya suka tertawa melihat kelakuannya. Selain itu, saya dan Tami suka jail atau iseng serta sering membuat teman-teman saya tertawa atas kelakuan kami berdua. Tapi disisi lain kami merasa begitu bodohnya kami dalam masalah akademik. Saya dan Tami terkadang kurang cepat menanggap mata kuliah kami yang bersifat teori. Dan kami sadari bahwa kami memiiki jiwa seni yang tinggi serta memiliki jiwa sosial yang jarang ditemukan oleh orang banyak. Yang membuat saya dan Tami bangga adalah kami dapat membuat orang lain bahagia saat bersama kita. Itulah beberapa salasan mengapa saya bersahabat dengannya.



C. PENDEKATAN PSIKOLOGIS
Selama saya berteman dengan Ika Kurnia Utami, dia memiliki karakteristik yang unik. Ada beberapa sifat yang positif dan ada pula sifat yang negatif dan perlu dikoreksi lagi oleh Tami. Tapi menurut saya salah satu sahabat terbaik saya, yakni Tami memiliki kepribadian yang unik, dan tanpa saya sadari banyak sekali sifat yang saya belajar dari sesosok Tami tersebut. Seperti hal nya dia selalu ceria dalam kondisi apapun, jarang terlihat murung walau dia sedang terlibat masalah pribadinya, tidak pernah marah kepada siapaun, selalu berfikir positif terhadap orang lain dan ikhlas terhadap sesuatu yang terjadi padanya. Bukan hanya itu saja, menurut saya Tami merupakan perempuan yang sangat lugu dan tampil apa adanya, maka dari itu banyak sekali laki-laki yang menaruh hati padanya, mulai dari senior, satu angkatan, maupun junior juga banyak yang ngantri daftar ingin menjadi pacarnya. Melihat situasi seperti ini dia tidak sombong ataupun tinggi hati dan dia tidak merasa primadona kampus. Karena dia memiliki sifat rendah hati dia mengatasinya dengan sikap biasa-biasa saja atau “cool”. Malahan dia tidak manyadari bahwa banyak sekali laki-laki memujanya. Tami juga memiliki sifat yang suka peduli terhadap orang lain, walaupun kepada irang yang dia tak kenal maupin yang dia kenal. Contoh kasus ketika saya dan teman-teman saya termasuk Tami sedang selesai makan siang di daerah pesanggrahan, kemudian kami melihat ada seorang kakek-kakek sekitar umur 70 tahunan berjualan bola dan abu gosok yang sedang beristirahat dijalanan. Kakek-kakek tersebut sangat kurus dan ringkih, dan menurut saya tidak selayaknya seumuran beliau masih mencari nafkah. Melihat kondisi kakek-kakek tersebut, Tami sangat tersentuh hatinya seperti ada tamparan keras didalam sanubarinya. Kemudian Tami mengajak saya dan teman-teman saya untuk membeli bola-bola yang dijual kakek-kakek tersebut. Setelah itu saya baru sadar bahwa sahabat-sahabat saya masih ada memiliki jiwa sosial dan peduli terhadap sesama, walaupun kita tidak mengenalnya. Tapi ada beberapa sifat yang negatif dimiliki oleh perempuan berdarah jogja dan sulawesi ini. Menurut saya, Tami ini memiliki sifat pemalas, lelet atau kurang sigap, manja, kurang percaya diri dalam mengambil keputusan. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, jadi menurut saya kekurangan dari Tami ini bisa ditutupi dengan segala kelebihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar