WELCOME TO MY WORLD!!!

Selasa, 03 Mei 2011

“PENYIAR DAN REPORTER BERITA”

“PENYIAR DAN REPORTER BERITA”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas makalah
“PRODUKSI SIARAN RADIO”







KELOMPOK VI
KPI 6C:
HERDINA ROSIDI (108051000076)
SAIFUL BAHRI (108051000095)
WIWIT IRMA DEWI (108051000120)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011



PENDAHULUAN

Radio adalah sarana imajinasi, komunikasi, dan sahabat sehingga lebih dari sekedar penyampaian fakta di lapangan. Sebagaimana sifatnya radio hanyalah media massa auditif yang tidak menyuguhkan rangkaian gambar peristiwa, oleh karena itu radio membutuhkan komunikator jenis baru yang bisa membantu pendengar untuk berkreatifitas dan berimajinasi serta mendapatkan informasi. Komunikator jenis baru itu adalah penyiar (announcer) yang mana juga berfungsi sebagai juru bicara radio kepada listener.

Selain itu dalam radio terdapat reporter yang berfungsi sebagai pencari berita di lapangan. Seorang reporter juga dituntut menjadi penghibur, pemandu, dan pemberi inspirasi kepada pendengar untuk berbuat suatu kebaikan untuk menjalani kehidupan.

Dalam kesempatan kali ini pemakalah akan mencoba membahas mengenai penyiar dan reporter baik dari pengertian, karakteristik, dan kiat-kiat menjadi seorang penyiar atau reporter radio.

PENYIAR DAN REPORTER BERITA
I. PENYIAR
Penyiar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang menyiarkan atau penyeru pada radio. Dalam bahasa Inggris, penyiar disebut announcer (arti harfiyah: orang yang mengumumkan). Sedangkan secara istilah penyiar adalah seorang yang bertugas menyebarkan (syiar) informasi yang terjamin akurasinya dengan menggunakan radio dengan tujuan untuk diketahui oleh pendengarnya, dilaksanakan, dituruti, dan dipahami. (M. Habib Bari). Menurut Thorndike dan Barnhart penyiar adalah “a person who make announcements over the radio” (orang yang memberitahukan/mengumumkan sesuatu melalui radio).
Radio merupakan media buta, yang mana tidak mampu menyajikan rangkaian perististiwa (dalam bentuk gambar), oleh karena itu, dibutuhkan komunikator jenis baru yang disebut penyiar.
Radio merupakan merupakan media auditif yang mana pendengarnya dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam berimajinasi (teater mind), oleh karenanya seorang penyiar dituntut untuk lebih ekstra lagi dalam memandu acara yang terdapat pada radio, sehingga pendengarpun bisa mendapatkan inspirasi dan informasi darinya. Tugas penyiar radio tentu saja berbeda dengan penyiar televisi, melihat pada sifat radio yang auditif dan berbeda dengan televisi yang audio visual.
Menurut Helena Olii, berbagai sebutan muncul bagi penyiar, antara lain: narator, komentator, DJ (Disc Jockey), analisis, reporter, dubber, moderator kuis atau juru panel, pembawa Talk Show, pembaca dokumenter, penyiar olah raga, penyiar niaga radio, pembaca berita radio, presenter, dan host.





a. Tugas Penyiar.
TUGAS POKOK PERSYARATAN
Mengantarkan dan membawakan mata acara siaran baik radio maupun televisi. Pendidikan: Diploma, Sarjana Komunikasi, Drama/Teater.
Mmberikan narasi pada saat pembukaan dan penutupan siaran yang diproduksi oleh stasiun setempat. Pengalaman: Minimum satu tahun sebagai penyiar radio atau televisi.
Menyediakan setiap saat berbagai interviewer dan membacakan naskah siaran berita. Ketrampilan Khusus: Mampu mengontrol suara dan artikulasi, kemampuan akting, penampilan dan gaya personal yang baik.

b. Kiat-kiat menjadi Penyiar
• On time, minimal 10 menit sudah ada di studio.
• Mengetahui konsep naskah, tidak hanya sekedar langsung mengantarkannya, tapi harus memahami konsep naskah yang dituntut untuk memelihara kualitas gaya dalam menyampaikan pesan secara lazim daripada gaya membawakan yang agresif.
• Kreatif dan imajinatif dalam membangun teater mind pendengar.

II. REPORTER BERITA
Menurut KBBI reporter adalah penyusun laporan atau wartawan. Di radio petugas pencari informasi disebut reporter atau wartawan radio. Tugas utama reporter adalah menghasilkan berita atau informasi dan menyiarkan secepat mungkin, untuk itu mereka harus tahu dimana tempat mendapatkan informasi dan dengan siapa mereka harus bicara.
Yang harus dipersiapkan oleh seorang reporter antara adalah data awal / basic, informasi global tentang kejadian/ peristiwa yang akan dilaporkan. Data pendukung / in-depht-reporting, guna melengkapi laporan, dapat saja dengan cara “menarik” nara sumber untuk ikut serta tampil pada laporan / live-reporting.
Reporter adalah orang yang meliput peristiwa, mengumpulkan bahan berita, dan melaporkannya kepada publik. Tugas utamanya adalah bertanya kepada sumber berita untuk menemukan kebenaran (fakta, data, atau keterangan) atau menggali informasi, bila perlu “menggugat”, lalu melaporkannya.

a. Tugas Reporter
TUGAS POKOK PERSYARATAN
Megumpulkan berita dari berbagai sumber, menganalisis dan menyiapkan berita dan features untuk siaran laporan radio dan televisi. Pendidikan: Diploma Ilmu Politik dan Jurnalistik dengan kekuatan latar belakang seni bebas.
Menentukan pandangan dan menentukkan berita-berita yang memiliki cerita faktual secara khusus. Pengalaman: Minimum dua tahun sebagai penulis naskah berita di media penyiaran atau media cetak.
Menguji item-item berita yang penting untuk menentukkan topik laporan berita dan features serta mengevaluasi kepala berita (lead) dan memberikan petunjuk pengembangan ide cerita untuk berita. Ketrampilan Khusus: Kemampuan menulis dan berbicara baik, pikiran yang selalu ingin tahu, dapat dihandalkan dan tekun.
Melakukan wawancara langsung, rekaman di studio dan mempresentasikan secara live atau voice over dari lokasi peristiwa.
Melaksanakan pengembangan berita sebelum laporan berita dipebaharui dan ditambahkan fakta.



b. Kiat-kiat menjadi reporter
Terdapat tiga kualifikasi reporter yang merupakan persyaratan umum untuk menjadi seorang wartawan, yaitu:
1. Menguasai teknik jurnalistik (skill)
2. Menguasai bidang liputan (beat)
3. Menguasai kode etik jurnalistik (code of conduct)
Ketika seseorang ingin menjadi seorang reporter maka ia harus memiliki persyaratan ekstra yang mana sesuai dengan sifat radio yang auditif, yaitu:
1. Memiliki volume suara standar, karena laporan yang disampaikan secara lisan, baik langsung maupun rekaman, reporter radio harus memiliki suara standar yang layak mengudara agar enak dengar dan jelas di telinga pendengar.
2. Menguasai teknik membaca yang baik agar jelas, lancar, dan jernih didengar.
3. Menguasai teknik vokal yang baik sebagaimana halnya penyiarr, meliputi kejelasan pengucapan, intonasi, aksentuasi dan pemenggalan kata.
4. Menguasai teknik penulisan naskah radio yang khas, yakni menggunakan bahasa lisan atau bahasa percakapan (spoken language), dengan tetap berpedoman kepada bahasa jurnalistik yang sederhana, mudah dimengerti, dan hemat kata, serta kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).
Pedoman dasar yang harus dipegang teguh oleh seorang reporter, yaitu:
1. Objektif, melaporkan apa adanya sesuai dengan keadaanya.
2. Imparsial, tidak berpihak pada siapapun selain profesi sebagai wartawan yang melaporkan peristiwa aktual, faktual, penting, dan menarik bagi pendengar.
3. Akurat, tidak mengandung kesalahan faktual, data sesuai dengan yang terjadi dilapangan, oleh karena itu harus ada chek and rechek.
4. Balance, berimbang jika memberikan kasus pro dan kontra atau konflik antara dua belah pihak harus cover both side.
Pada dasarnya sudah selayaknya seorang reporter itu mematuhi pedoman-pedoman di atas. Seorang reporter dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, friendly, supel dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Seorang reporter tidak dilihat dari fisik tapi dilihat dari kesesuaian pada situasi dan kondisi peliputan, reporter juga mewakili aspirasi dan keburtuhan masyarakat dalam hal informasi.
Pedoman diatas sejalan dengan kode etik jurnalistik yang tercantum dalam Kode Etik Wartawan Indonesia (KW), sebagai berikut:
1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.
2. Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi.
3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang, selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat.
4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul, serta tidak menyebutkan identitas kejahatan susila.
5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan menyalahgunakan profesi.
6. Wartawan Indonesia memiliki Hak Tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai kesepakatan.
7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani Hak Jawab.

Menurut onong Efendy menjelaskan fungsi ganda reporter, sbb:
• Fungsi reporter sebagai wartawan, ia harus menguasai peristiwa yang akan dilaporkan dalam segala aspeknya. Bukan saja apa yang terlihat sewaktu peristiwa berlangsung, tetapi juga yang tidak terlihat.
• Fungsi reporter sebagi penyiar, sebagai penyiar reporter harus mampu memberikan laporan secara adlibitum, fasih dan spontan.

III. KRITERIA PENYIAR dan REPORTER PROFESIONAL
1. Volume suara yang baik  Pengucapan yang benar
 Radiogenik
 Mengemukakan ide secara jelas
 Dianjurkan tidak merokok
2. Tidak gugup  Mampu menyampaikan dan meyakinkan pesan secara total dan berirama
3. Penguasaan bahasa yang baik  Menguasai irama bahasa dan kata, bukan sekedar intonasi sehingga dalam bersiaran memiliki kekuatan suara yang khas
4. Kepribadian yang baik  Bersahabat, akrab, dan hangat
5. Pengetahuan luas  Tidak satu disiplin ilmu saja






DAFTAR PUSTAKA
Olii Helena , BERITA DAN INFORMASI JURNALISTIK RADIO, PT INDEKS: Jakarta
Deddy Iskandar Muda. 2003. JURNALISTIK TELEVISI Menjadi Reporter Profesional, PT Remaja Rosdakarya: Bandung.
Sudirman Tebba. 2005, JURNALISTIK BARU, Kalam Indonesia: Jakarta.
Tommy Suprapto. 2006, Berkarier di bidang BROADCASTING, Media Pressindo: Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002, Pusat Bahasa DEPDIKNAS: Jakarta.
http://www.romeltea.com/tag/TeknikdanKomunikasiPenyiar Televisi-radio /.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar